Rabu, 16 Januari 2013

CONTOH PROPOSAL TERAPI BERMAIN

PROPOSAL TERAPI  BERMAIN “ULAR TANGGA
DI RUANG  BERMAIN ANAK   RSUP  SANGGLAH  DENPASAR


Pokok Pembahasan                   :  Terapi Bermain Pada Anak Usia Prasekolah.  
Sub Pokok Pembahasan            :  Bermain Ular Tangga.
Tanggal/ Jam                             :  30 April 2012.
Tempat                                      :  Ruang Bermain Anak RSUP Sangglah Denpasar.
Sasaran                                      :  Anak Usia Prasekolah ( Usia 3-5 tahun).
Waktu                                       :  70 menit.
Deskripsi waktu
Persiapan        : 10 menit.
Perkenalan     : 5 menit.
Permainan     : 30 menit.
Menyimak      : 5 menit.
Tanya jawab  : 10 menit.
Terminasi       : 10 menit


I.                   LATAR BELAKANG
Bermain merupakan kebutuhan dasar anak. Bermain merupakan kegiatan gerak dari anak baik pasif maupun aktif untuk menyalurkan kreasinya dan menghilangkan konflik dari dalam diri anak yang disardari atau pun yang tidak disadari. Selain sebagai cara penghilang konflik bagi anak, bermain juga merupakan terapi dalam proses keperawatan. Melalui proses bermain, tanpa disadari semua aspek perkembangan anak bisa tumbuh dengan optimal sehingga bisa menjadi anak yang cerdas.
Aspek perkembangan anak dapat ditimbulkan secara optimal dan maksimal melalui proses kegiatan bermain. Mengajak bermain di usia dini/prasekolah dapat membantu perkembangan mental dan kecerdasan anak. Dalam sub pokok bahasan yang kita angkat pada terapi bermain ini adalah bermain ular tangga dengan sasaran anak usia prasekolah, dimana dengan bermain ular tangga dapat melatih kreatifitas dan kesabaran anak.


II.                TUJUAN
A.    Tujuan umum
Setelah dilakukan pemainan, diharapkan pada anak dapat  mengembangkan kreativitas dan kesabaran melalui pengalaman, dapat beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit dan di rawat di rumah sakit. Serta  dapat meningkatkan optimis pada dirinya untuk sembuh agar pengobatan dapat berjalan dengan baik.
B.     Tujuan khusus
Setelah bermain anak diharapkan:
1.      Bisa berinteraksi dengan sesama pasien dan dengan perawat.
2.      Dapat mengembangkan sosial , motorik halus, bahasa, dan motorik kasar.
3.      Dapat beradaptasi dengan stress dalam diri.
4.      Kooperatif terhadap perawatan dan pengobatan.

III.             METODE
Metode terapi bermain yang digunakan adalah individu di dalam kelompok, dimana sejumlah anak prasekolah dikumpulkan dalam satu permainan ular tangga terdiri dari 2-3 orang. Namun di dalam permainan ini seorang anak diharapkan bermain secara individu dalam bentuk perlombaan. Tujuannya: seorang anak dapat berperan individu dalam sebuah permainan dan beradaptasi dengan sterss yang dialami dan lingkungan. Selain itu diharapkan pada anak dapat mengasah daya kreatifitas kesabaran antara sesama melalui permainan ular tangga.
IV.             MEDIA DAN ALAT
1.      Meja
2.      Kursi
3.      Permainan ular tangga

V.                KEGIATAN PERMAINAN
No
Kegiatan
Respon Anak
Waktu
1J
Persiapan
·         Menyiapkan ruangan.
·         Menyiapkan alat-alat.
·         Menyiapkan anak dan keluarga
·         Ruangan, alat, anak dan keluarga siap
10 menit
2







3
Pembukaan  :
·         Membuka proses terapi bermain dengan mengucapkan salam, memperkenalkan diri.



Isi     :
·         Menjelaskan pada anak dan keluarga tentang tujuan dan manfaat bermain, menjelaskan cara permainan.
·         Mengajak anak bermain.(bermain ular tangga)
·         Mengevaluasi respon anak dan keluarga.

·         Menjawab salam, Memperkenalkan diri






·         Anak Memperhatikan dengan seksama
·         Bermain bersama dengan antusias
·          mengungkapkan perasaannya dan tanya jawab

5 menit







5 menit

30 menit

10 menit
3
Penutup
Menyimpulkan, mengucapkan salam
Memperhatikan dan menawab salam
10  menit


VI.             PENGORGANISASIAN
1.      Leader : Wawan Sanjaya
     Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi bermain, yaitu membuka dan menutup kegiatan ini.

2.      Co Leader : Hengki Saputra
     Menjelaskan pelaksanaan dan mendemonstrasikan aturan dan cara bermain dalam terapi bermain.

3.      Fasilitator :  Yoga, Windu, Suamba
     Mempersiapkan alat dan tempat  permainan serta mendampingi setiap peserta dalam terapi bermain.
4.      Observer : Ngakan
     Memfasilitasi pelaksanaan terapi bermain; mengobservasi, mengamati, dan  mencatat jalannya terapi bermain.

VII.          SETING TEMPAT
Terapi bermain ini di lakukan di ruang terapi bermain dengan setting tempat sebagai berikut:


 
VIII.       Evaluasi
-        Anak telah belajar memecahkan masalah melalui eksplorasi alat mainannya
-         Anak dapat mengembangkan hubungan social, komunikasi dan belajar untuk sabar dan saling menghargai.
-        Anak mampu mengatur dalam tingkah lakunya, misalkan jika anak A mendapat giliran, maka anak B memberikan kesempatan dalam melempar dadu.
-        Anak dapat mmpelajari nilai benar dan salah dari lingkungannya terutama dari orang tua dan guru
-        Anak merasa terlepas dari ketegangan dan stress selama hospitalisasi, anak dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya(distruksi dan relaksasi)
-        Anak dapat berintraksi dengan anak lain dan perawat

1.      Struktur
Evaluasi Dari Persiapan ,Tempat, Kontrak Waktu Sudah Dilakukan
a.       Dimulai dari leader, co leader, observer, dan fasilitator
b.      Fasilitator memberikan permainan ular tangga
c.       Terapi bermain dilakukan di ruang bermain anak(RSUP Sanglah)
d.      Minta anak untuk bermain ular tangga bersama
e.       Berikan waktu 30 menit untuk bermain ular tangga

2.      Evaluasi Proses
a.       Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan tertib dan teratur
b.      Co. Leader dapat membantu tugas Leader dengan baik
c.       Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam permainan
d.      100 % anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal sampai akhir

3.      Evaluasi Hasil
a.       100 % anak merasa aman dan nyaman
b.      100 % mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan
c.       63,3 % anak dapat menyatakan perasaan senang